Home

/

Blog

/

4 Sumber Passive Income di Pasar Keuangan

4 Sumber Passive Income di Pasar Keuangan

image 4 Sumber Passive Income di Pasar Keuangan

Pernah membayangkan Anda tidak melakukan apapun namun mendapat pemasukan? Pemasukan itulah yang dinamakan passive income!

Setidaknya, terdapat dua jenis income dilihat dari bagaimana memperolehnya, yaitu active income dan passive income. Active income mengacu pada pendapatan yang diterima karena Anda terlibat aktif di suatu aktivitas sehingga mendapat balas jasa. Gaji, keuntungan usaha, komisi penjualan, dan tip adalah contoh paling mudah untuk menggambarkan active income.

Sementara itu, passive income adalah pendapatan yang bisa Anda dapatkan tanpa harus terlibat aktif seperti active income. Passive income biasanya berasal dari investasi yang menghasilkan return.

Passive income ini erat kaitannya dengan financial freedom, karena memiliki passive income adalah tahapan yang harus dilewati sebelum mencapai financial freedom. Pada artikel kali ini akan fokus membahas instrumen yang bisa memberikan passive income dari pasar keuangan. Apa saja itu? Simak selengkapnya!

Deposito

Deposito memungkinkan kita untuk menyimpan uang di bank dan menahannya sampai jangka waktu yang telah ditentukan. Dari hasil kita menahan uang tersebutlah bank dapat “memutarkannya” dengan memberi pinjaman kepada pihak lain yang membutuhkan. Kita sebagai seseorang yang menahan uang di bank tersebut akan mendapat balas jasa berupa bunga deposito yang besarannya berbeda-beda di tiap bank.

Berinvestasi di deposito tergolong aman, karena kemungkinan gagal bayarnya kecil sekali. Mungkin hanya jika bank tempat kita menaruh deposito bangkrut, barulah deposito kita benar-benar akan hilang. Sebenarnya tidak benar-benar hilang, karena ada peranan LPS. Risiko tersebut juga dapat diminimalisir dengan menaruh uang untuk deposito hanya di bank-bank “raksasa” yang kemungkinan bangkrutnya kecil.

Pada saat artikel ini ditulis, besaran suku bunga deposito bank di Indonesia berada di rentang 1 – 8%  per tahun.

Reksadana

Reksadana merupakan “wadah” yang dibuat oleh manajer investasi untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk kemudian diinvestasikan ke berbagai instrumen keuangan, seperti deposito, saham, dll. Manajer investasi yang mengelola dana masyarakat tadi adalah badan hukum dan wajib mendaftarkan dirinya ke OJK agar dapat diawasi. 

Profil risiko di reksadana juga beragam, mulai dari yang kecil hingga besar dan bergantung pada jenis reksadana apa yang dipilih. Jadi, risiko tersebut dapat dipilih sesuai jenisnya: Reksadana Pasar Uang (RDPU), Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT), Reksadana Saham, dan Reksadana Campuran. Return yang bisa didapatkan dari reksadana ini beragam namun lebih tinggi sedikit dibanding deposito.

Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan penerbit obligasi, baik pemerintah ataupun swasta kepada pemegang obligasi. Obligasi dianggap salah satu instrumen investasi yang cocok untuk jangka menengah (1 – 5 tahun), karena memang jangka waktu obligasi tidak ada yang pendek (<1 tahun), meski ada pula jenis obligasi yang dapat diperdagangkan (tradable).

Perlu diketahui, ada return fixed rate dan floating with floor di dalam obligasi. Fixed rate berarti kupon bulanan yang dijanjikan tetap, seperti ORI021. Sementara floating with floor berarti kupon yang dibagikan berubah-ubah namun tetap memiliki batas bawah. Contoh obligasi yang kuponnya floating with floor ini adalah SBR010.

Berinvestasi di obligasi terbilang low risk (risiko rendah), terlebih jika obligasi yang dibeli adalah obligasi pemerintah. Keuntungan yang didapat dari obligasi bernama kupon, yang dapat diterima tiap bulan oleh pemegang obligasi. Kisaran return obligasi, yaitu setara atau di atas deposito, bergantung jenis obligasi yang dipilih.

Saham

Diantara semua instrumen investasi yang disebutkan di artikel ini, saham adalah salah satu yang paling high risk high return. Saham merupakan surat yang menjadi bukti kepemilikan suatu perusahaan.

Di Indonesia, saham diperjual-belikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) oleh para investor. Perusahaan yang dapat memperjual-belikan sahamnya di BEI adalah perusahaan terbuka (go-public). Sebagai informasi, perusahaan terbuka ditandai dengan tulisan “Tbk.” dibelakang namanya.

Keuntungan saham dapat dibagi menjadi dua, yaitu capital gain dan dividen. Capital gain didapat dari selisih harga beli dengan harga jual. Sementara itu, dividen adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada investor yang umumnya dibagikan setahun 0 – 2 kali dengan besaran 0 – 10%.

Terima kasih telah menyimak sampai akhir! Terdapat satu kutipan yang sangat cocok untuk menggambarkan betapa pentingnya memiliki passive income.

“If you don’t find a way to make money while you sleep, you will work until die.”

– Warren Buffet, Oracle of Omaha

Tags:

Share:

image writer

Muhammad Rizki Achirlita

Admin

PT Klikfranchise Ekosistem Waralaba

Email: muh.rizkiachirlita@gmail.com

Popular Post

Loading...Loading...Loading...Loading...
kalkulator