Total Investasi adalah Total dana yang perlu disiapkan untuk memulai bisnis ini, mulai dari biaya perijinan, biaya renovasi, biaya belanja asset (peralatan, furniture, dsb), biaya rekrutmen dan pelatihan pegawai, biaya awal waralaba, dan biaya-biaya lainnya,termasuk Modal Kerja, seperti: biaya sewa bayar di muka, deposit sewa, biaya pajak reklame tahun pertama, stok awal, dan cadangan tunai atau saldo kas awal.

Modal Kerja adalah biaya-biaya yang termasuk biaya operasional rutin, tapi perlu disiapkan dan dibayarkan di muka.meliputi: biaya sewa bayar di muka, deposit sewa, biaya pajak reklame tahun pertama, stok awal, dan cadangan tunai atau saldo kas awal.

Target Net Sales Bulanan adalah target penjualan per bulan, tidak termasuk pajak penjualan yang mungkin timbul. Target ini seharusnya sudah terbukti bisa dicapai dan tidak sulit diraih.Contoh: Bila omset historis Rp 330.000.000 dan ada unsur PB1 maka Target Net Sales Rp 300.000.000

COGS atau HPP adalah harga modal dari seluruh transksi penjualan.Ini berbeda dengan total belanja atau pembayaran ke supplier, bila pembayaran ke supplier ini bukan pembelian tunai.Masukkan pula "alokasi anggaran" kehilangan barang, kerusakan, waste & spoil (pada bisnis kuliner) bila perhitungan "Rumus HPP" belum memasukkan unsur ini.

Biaya Operasional Bulanan adalah Biaya Rutin Bulanan.Yang perlu diperhatikan disini, harus memasukkan biaya sewa rata-rata dan alokasi THR bulana serta BPJS.Biaya-biaya waralaba/kemitraan, seperti management fee, harus dimasukkan juga disini.Abaikan depresiasi, berarti jangan memasukkan unsur depresiasi, dan amortisasi (amortisasi adalah depresiasi dari intanggible asset)

Nilai Transaksi per Pelanggan adalah Rata-rata nilai Rupiah setiap Transaksi per Pelanggan.Nilai Transaksi per Struk adalah Rata-rata nilai Rupiah setiap Transaksi per Struk.Di restoran fast food misalnya, tidak mudah untuk mengetahui jumlah pelanggan per struk. Jadi, nilai transaksi ini diisi saja dengan nilai rupiah per struk.