Home

/

Blog

/

8 Cara Kreatif Naikkan Omset

8 Cara Kreatif Naikkan Omset

image 8 Cara Kreatif Naikkan Omset

Ada 8 cara menaikkan omset, beberapa mungkin belum Anda ketahui. Meski diharapkan akan meningkatkan profit, sesungguhnya fokus dari 8 cara ini adalah meningkatkan omset, bukan profit. Kita akan bahas terpisah mengenai cara meningkatkan profit.  

  1. Tambah Belanjaan

Tambah belanjaan sering disebut sebagai upselling. Ketika kita hendak membeli paket hemat di KFC, kita ditawari tambahan sup atau perkedel, atau es krim, bahkan CD musik bukan? Ketika kita selesai dengan makanan utama, pelayan restoran menawarkan hidangan pencuci mulut seperti pudding atau es krim.

Di apotek pun bisa terjadi upaya upselling. Ketika Anda membeli obat flu misalnya, pegawai apotek mungkin menawarkan Vitamin C kepada Anda. Pelayan yang pasif, atau pedoman operasional yang tidak mengupayakan upselling, mencerminkan kurangnya perhatian dalam upaya meningkatkan omset.

  1. Tambah Produk

Bila produk yang dimiliki sangat terbatas, maka perlu dipikirkan untuk menambah produk baru. Gerai-gerai kopi tampaknya memahami kebutuhan menambah produk ini. Starbucks, Janji Jiwa, Fore dan beberapa merek lainnya menambahkan produk makanan untuk meningkatkan omset gerai mereka.

  1. Tambah Outlet

Selain menambah produk, menambah jumlah outet atau buka cabang adalah salah satu cara yang paling sering dijumpai dalam upaya meningkatkan omset. Dalam hal ini waralaba dan kemitraan merupakan cara untuk menambah outlet ketika menghadapi kendala keterbatasan modal.

Penambahan outlet berpotensi meningkatkan omset lebih besar daripada penambahan produk, karena potensi omset 1 gerai memang cukup tinggi (bila tidak ada kekeliruan dalam memilih lokasi dan mempersiapkan SDM nya).

Tambah outlet zaman now tentu saja bisa diterapkan dengan penambahan channel penjualan di dunia maya: affiliate, reseller, dropshipper, atau membuka toko sendiri di marketplace dan direct selling di website korporat.  

  1. Tambah Volume Konsumsi

Apakah Anda ingat iklan Yakult yang mendorong konsumsi 2x sehari? Atau Kratingdaeng yang mengkampanyekan bahwa produknya mana dikonsumsi hingga 3x sehari? Iklan dari dua produk tersebut merupakan contoh upaya meningkatkan volume konsumsi agar penjualannya bisa meningkat. Orang-orang yang semula hanya mengkonsumsi 1x sehari bisa tergerak ingin meningkatkan konsumsinya.

  1. Manfaat Tambahan

Contoh mengenai manfaat tambahan ini adalah produk abon. Ketika muncul trend bahwa produk abon digunakan untuk topping produk bakery, maka omset produsen abon meningkat, bahkan konon harga jual abon pun meningkat seiring bertambahnya permintaan akibat manfaat barunya sebagai topping produk bakery.

  1. Pilihan Packaging

Yang satu ini mungkin agak kontroversial. Konon penggunaan packaging tube plastik dapat mendorong penjualan lebih tinggi karena konsumen tidak dapat menggunakan isi produk di dalam tube plastik itu sampai habis, bila dibandingkan dengan kemasan tube aluminium. Memang ada sekelompok konsumen yang penasaran dan memotong tube plastik untuk bisa memanfaatkan sisa produk di dalam tube tersebut sampai tuntas habis. Tapi tampaknya kelompok ini tidak terlalu banyak jumlahnya.

  1. Diskon Penjualan

Yang terakhir ini bisa berhasil, tapi bisa juga gagal dalam upaya menaikkan omset. Ketika menerapkan program diskon penjualan, dibutuhkan jumlah transaksi dan/atau upaya upselling supaya target penjualan dari program diskon penjualan ini memberikan hasil yang maksimal, tidak mencederai kinerja penjualan sebelumnya, juga tidak mencederai margin keuntungan yang biasa diperoleh tanpa program promosi yang menawarkan diskon penjualan.

Diskon penjualan dapat bermakna program bundling (paket hemat, PDP atau pembelian dengan pembelian), diskon untuk pembelian dalam jumlah besar (bulk purchasing), dan sebagainya.

  1. Tambah Frekuensi Kunjungan Belanja

Meningkatkan frekuensi kunjungan pelanggan biasanya terkait dengan program promosi diskon penjualan. Misal Anda diberi voucher senilai 20% dari nilai belanja Anda, untuk kunjungan berikutnya, tapi berlaku sampai akhir bulan saja. Artinya Anda harus berkunjung lagi sebelum akhir bulan. Sekalipun semula Anda tidak berencana berkunjung lagi.

Tags:

Share:

image writer

Utomo Njoto

Senior Franchise Consultant

FT Consulting

Email: utomo.ft@gmail.com

Popular Post

Loading...Loading...Loading...Loading...
kalkulator