Home

/

Blog

/

Bisnis Laundry Masih Bisa Untung?

Bisnis Laundry Masih Bisa Untung?

image Bisnis Laundry Masih Bisa Untung?

Pertengahan 2023 beredar video tiktok viral seorang pengusaha wanita yang membuka 15 gerai laundry koin, sisa 4 saja. Artinya 11 lainnya gulung tikar. Ia pun membagikan pengalaman dan keluh kesahnya terkait bisnis laundry.

Sebagian dari keluh kesah ibu ini benar adanya. Bisnis laundry bukan bisnis yang mudah, pelanggannya relatif price sensitive, dan turn over SDM nya relatif tinggi. Belum lagi problem kerusakan mesin, spare parts yang kadang tidak ready stock sehingga operasional bisnis laundry otomatis terganggu.

Walau demikian, mengapa terlihat tetap banyak saja laundry koin dan laundry kiloan baru yang dibuka? Tentu saja fenomena ini bukan pembenaran bahwa bisnis laundry koin dan laundry kiloan itu sangat menguntungkan. Bisa saja fenomena ini dikarenakan para sales mesin laundry nya pintar-pintar seperti yang dikeluhkan ibu tersebut.

Sebelum kita lanjutkan, saya perlu memperjelas bahwa arti dari laundry koin adalah laundry dengan mesin cuci dan pengering yang menggunakan koin untuk menjalankannya. Saat ini, mesin-mesin tersebut sudah dimodifikasi, ada yang menggunakan kartu e-wallet, ada yang menggunakan scan QR e-wallet.

Dari bentuk layanannya, laundry koin punya beberapa varian, yaitu laundry self-service (pelanggan mencuci sendiri), dan laundry full-service (dilayani, biasanya termasuk setrika). Laundry koin ada yang menggunakan harga per-loading, ada yang kiloan.

Meski ada yang menggunakan mesin laundry koin, biasanya laundry kiloan menggunakan mesin laundry yang bukan-koin karena lebih murah.

Jadi kalau dipetakan, kurang lebih sebagai berikut:

Jenis usaha laundry

Belum ada data resmi berapa laundry yang buka dan tutup setiap tahunnya. Namun dapat dipastikan tidak sedikit bisnis laundry yang berhasil. Mari kita menggali angka-angka empiris terkait peluang dan risiko bisnis laundry kiloan.

Laundry Kiloan

Berikut ini simulasi yang mendekati data empiris dengan perbandingan 3 skenario penjualan yang ideal.

Kondisi ideal:

Kondisi ideal laundry

Keterangan: Margin dan rasio-rasio biaya dalam simulasi ini menggunakan asumsi harga jual Rp9.500 hingga Rp10.000 per kg. Biaya SDM sudah dihitung 13 bulan gaji. Asumsi-asumsi lainnya mungkin berbeda antara 1 lokasi dengan lokasi lain, berbeda juga antara manajemen merek yang satu dengan yang lain. Namun saya perkirakan selisihnya tidak signifikan. Saya menggunakan EBITDA yang tidak memasukkan beban depresiasi dan amortisasi ke dalam biaya operasional.

Perhatikan bahwa ketika asumsi sales berada di Rp 60juta sebulan, dilakukan penyesuaian biaya sewa dan biaya SDM. Untuk meraih penjualan lebih tinggi, biasanya dibutuhkan lokasi yang lebih strategis, dan sewanya lebih mahal. Selain itu tentu dibutuhkan jumlah SDM lebih banyak, terutama terkait kapasitas produksi untuk layanan setrika.

Tujuan mengukur EBITDA adalah untuk mengetahui batas jumlah dana yang layak dalam bisnis ini. Biasanya kita membatasinya pada angka 30-36 kali EBITDA bulanan. Jadi tergantung tingkat keyakinan kita pada estimasi pencapaian sales dan EBITDA di lokasi yang direncanakan.

Bila kita merasa di lokasi itu sales nya hanya bisa sekitar Rp30 juta sebulan, maka batas dana CAPEX nya kira-kira antara Rp150 jutaan. Pertanyaan berikutnya tentu apakah dengan modal Rp150 juta itu kita bisa memiliki jumlah peralatan yang memadai untuk pencapaian sales tersebut.

Kalau keyakinan kita ada pada sales Rp36 juta sebulan, maka batas dananya bisa sekitar Rp300 jutaan. Ini adalah angka yang saya yakini harus menjadi level keyakinan para pebisnis laundry kiloan, karena investasi di peralatan dan renovasi biasanya berada di sekitar Rp250 hingga Rp300 jutaan.

Selain kondisi ideal, kita perlu memahami kondisi kritis, yaitu pada penjualan berapa rupiah per bulan bisnis ini mulai berisiko.

Kondisi kritis:

Kondisi kritis laundry

Dari simulasi ini kita memahami bahwa laundry kiloan, termasuk laundry koin, sangat berisiko bila lokasi gerai kita berada di wilayah yang hanya akan menghasilkan sales di bawah Rp30 juta sebulan.

Jadi pertanyaannya adalah, “Bagaimana kita bisa meyakini suatu titik lokasi memiliki potensi untuk menghasilkan sales Rp36 juta sebulan?”

Simulasi hitungan berikut ini akan memberikan gambaran kepada kita.

Perhitungan bisnis laundry

Bila wilayah di sekitar lokasi kita tampaknya tidak akan mampu menggiring sekitar 210 pelanggan setia, maka lebih baik kita mencari lokasi lain lagi. Tentu saja angka 210 ini bisa saja hanya 200. Persoalannya adalah tidak semua penduduk akan menjadi pelanggan, dan selain angka 200-210 ini tentu harus memperhitungkan kemungkinan mereka memiliki Asisten Rumah Tangga (ART), masih ada potensi persaingan dengan laundry kiloan dan laundry koin di sekitar kita.

BTW, angka target jumlah pelanggan yang hanya 200-210 memang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemilik dana untuk terjun ke dalam bisnis laundry kiloan. Akibatnya, di wilayah yang sangat padat penduduk seperti Gading Serpong terlihat sangat banyak gerai laundry kiloan.

Laundry Koin

Laundry Koin sebenarnya memiliki keunikan yang berbeda dengan laundry kiloan, yaitu self-service. Namun saat ini masih sedikit laundry koin yang benar-benar self-service. Kondisi riil bahwa banyak pelanggan masih mencari layanan setrika dan enggan mencuci sendiri mengakibatkan pemilik laundry koin terpaksa menjalankan bisnisnya seperti laundry kiloan (full service).

Akibat lebih lanjut dari keharusan menyediakan layanan setrika (full service) adalah biaya SDM menjadi tinggi, padahal dengan konsep laundry koin yang self-service (tidak ada layanan setrika) mereka harus menyediakan mesin cuci yang banyak, mungkin minimal 5 set agar pelanggan yang hendak self-service bisa segera mencuci. Kalau semua mesin sedang digunakan saat mereka tiba di outlet, maka kemungkinan besar pelanggan tersebut akan membatalkan niatnya, atau mencari laundry koin yang lainnya.

Karena tuntutan untuk menyediakan mesin cuci yang cukup banyak, maka pemilihan lokasi untuk laundry koin yang self-service menjadi sangat krusial, harus sangat hati-hati.

Bila menyediakan layanan full-service, termasuk setrika, maka jumlah mesin seyogyanya dibatasi, tidak perlu terlalu banyak. Nilai belanja modal harus disesuaikan dengan potensi pasar di setiap lokasi gerainya.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi yang berencana membuka bisnis laundry kiloan maupun laundry koin yang full service. Bagaimana dengan laundry satuan dan dry-clean? Saya cari data empirisnya dulu ya …

Catatan: Simulasi keuangan tersebut belum memperhitungkan beban biaya bulanan ke “pemilik merek”, bila Anda membuka laundry kiloan atau laundry koin menggunakan merek pihak lain. Tergantung pencapaian sales dan profit, idealnya biaya ini tidak lebih dari 3% kalau omset hanya bisa sekitar Rp36 juta sebulan.

Tags:

Share:

image writer

Utomo Njoto

Senior Franchise Consultant

FT Consulting

Email: utomo.ft@gmail.com

Popular Post

Loading...Loading...Loading...Loading...
kalkulator