Home

/

Blog

/

Risiko Franchisee: Opportunity Loss

Risiko Franchisee: Opportunity Loss

image Risiko Franchisee: Opportunity Loss

Konon ada franchisee kursus komputer yang mengalami pengakhiran (termination) perjanjian kerja sama waralaba karena melayani permintaan in-house training suatu perusahaan yang produknya tidak disediakan oleh franchisor. Kejadian ini sudah cukup lama, dan untuk penjelasan di sini saya ambil contoh yang lebih relevan.

Misal franchisor menyediakan kursus yang terbatas pada modul-modul Microsoft Office (Word, Excel, Powerpoint, Visio, dsb). Suatu ketika ada permintaan untuk in-house training mengenai UI/UX dari suatu perusahaan start up. Meski franchisee punya kenalan dosen yang memahami topik UI/UX, apabila franchisor tidak memiliki modul tersebut, biasanya franchisee tidak diperkenankan melayani permintaan khusus seperti ini. Di sini franchisee berpotensi mengalami opportunity loss. Bila dilanggar, risikonya bisa berupa termination (pengakhiran) perjanjian kerja sama waralaba.

Contoh lain di bidang retail, misalnya toko sepatu. Misal ada pelanggan yang mencari semir sepatu merek X. Bila franchisor menjual semir sepatu merek A, maka franchisee tidak diperkenankan mencari sendiri, membeli sendiri, lalu menjual semir sepatu merek X tersebut.

Tidak banyak franchisee yang memahami risiko ini, kemudian mengalami ketegangan komunikasi dan konflik karena merasa dihalang-halangi oleh franchisor untuk merealisasikan peluang menciptakan penjualan.

Mungkin tidak semua franchisor melarang munculnya produk-produk tambahan dari franchisee. Namun pada umumnya franchisor perlu memastikan keamanan citra dan positioning mereknya. Itu sebabnya penambahan item produk tetap perlu mendapat persetujuan dari franchisor.

Karena franchisee menggunakan merek franchisor, maka franchisee harus ikut aturan main dari franchisor. Mengapa? Karena franchisor berkepentingan melindungi citra dan positioning mereknya melalui standarisasi produk dan layanannya. Konsekuensinya, muncul risiko opportunity loss ini.

Bila Anda membeli franchise retail produk fashion, salah satu bentuk opportunity loss ini bisa berupa out of stock (kehabisan stock) produk yang laris dicari orang. Kehabisan stock seperti ini biasanya terjadi setelah stock anda terjual habis. Franchisor yang produsen/manufaktur, atau vendornya, tidak dapat melakukan produksi ulang bila tidak mencapai jumlah minimum order untuk satu batch production. Akibatnya, Anda tidak dapat melakukan repeat order, dan Anda mengalami opportunity loss.

Semoga risiko ini dapat dipahami dan dimaklumi oleh para franchisee. Bila tidak rela dengan risiko ini, jangan beli franchise. Rintislah bisnis dengan merek Anda sendiri.

Tags:

Share:

image writer

Utomo Njoto

Senior Franchise Consultant

FT Consulting

Email: utomo.ft@gmail.com

Popular Post

Loading...Loading...Loading...Loading...
kalkulator