Home

/

Blog

/

Wajib Tahu: 6 Pilihan Strategi Franchising

Wajib Tahu: 6 Pilihan Strategi Franchising

image Wajib Tahu: 6 Pilihan Strategi Franchising

Penawaran Waralaba pada umumnya menggunakan skema Single Unit Franchise, yang berarti hanya untuk SATU lokasi saja. Sebenarnya ada 6 pilihan strategi penawaran waralaba (franchise) sebagaimana akan dijelaskan dalam blog ini.

Single Unit Franchise

Melalui penawaran Single Unit Franchise (SUF), franchisor hanya memberi hak kepada franchisee untuk memiliki satu outlet saja. Bila hendak membuka outlet kedua, maka franchisee akan menandatangani perjanjian waralaba SUF yang baru lagi.

Multi-Unit Franchise

Melalui penawaran Multi Unit Franchise (MUF), franchisor memberi hak kepada franchisee untuk memiliki sejumlah outlet dalam jumlah yang sudah ditentukan, dengan batas waktu tertentu untuk memenuhi jumlah outlet itu.

Dengan skema ini, selain menggunakan persyaratan biaya awal yang disetor penuh di muka, bisa saja biaya awal waralaba dikemas (dipecah) dalam dua istilah, yaitu (1) biaya awal waralaba saat penandatanganan multi-unit franchise agreement, dan (2) biaya awal untuk setiap pembukaan outlet.

Bila MUF dibatasi dalam wilayah tertentu (kota, propinsi, atau negara), maka kita bisa menyebutnya sebagai Area Developer dengan menggunakan perjanjian yang disebut Area Development Agreement.

Area Development

Sebagaimana dijelaskan tadi, Area Development adalah MUF dalam suatu wilayah tertentu, bisa satu kota, atau satu provinsi, atau satu negara. Untuk mengejar target jumlah unitnya dalam rentang waktu tertentu (biasa disebut Target Development), Area Developer tidak memiliki hak untuk subfranchising, namun bisa mengembangkan kerja sama dengan pihak lain dalam bentuk “sewa imbal hasil”. Ini yang dilakukan oleh KFC dan McD. Sewa imbal hasil ini bisa juga dalam bentuk sewa tanah dengan BOT (Build Operate Transfer) bangunannya. Tentu saat transfer nanti harus dihapuskan atau disamarkan ciri-ciri brand franchisor.

Master Franchising

Master Franchising itu semacam Area Developer tapi dengan hak subfranchising, artinya dapat menunjuk pihak lain sebagai pemilik unit bisnis. Master Franchisee biasanya memiliki peran yang sangat mirip dengan franchisor. Perbedaannya mungkin sebatas kepemilikan HKI dan “inti resep rahasia” (bumbu inti yang dirahasiakan pada waralaba bisnis kuliner) kalau ada.

Master Franchisee wajib memiliki kemampuan dalam menyeleksi calon franchisee (subfranchisee), menyeleksi lokasi, menyelenggarakan pelatihan, audit, dan memastikan kelancaran system support di wilayahnya.

Keputusan menggunakan strategi Master Franchising harus dilakukan dengan super hati-hati, karena margin keuntungan yang semula hanya berbagi antara franchisor dan franchisee kini harus dibagi kepada 3 pihak: Franchisor, Master Franchisee, dan Subfranchisee.

Regional Franchising, Area Franchising

Terkait dengan Master Franchising, muncul pula istilah Regional Franchising dan Area Franchising. Dua istilah ini biasanya dimaksudkan untuk area yang lebih kecil dari satu negara, dan pada umumnya diterapkan di negara-negara yang sangat luas seperti Amerika Serikat dan China.

Bila istilah ini diterapkan dalam level Master Franchise, artinya tidak ada Master Franchise di antara Area Franchisee dan Franchisor, maka perlakuannya sama saja dengan Master Franchisee. Bila akan ada lagi Master Franchise di tengah-tengah mereka, maka tingkat laba bisnis menjadi sangat critical, karena akan dibagikan kepada 4 pihak, yaitu: franchisor, Master Franchisee, Regional/Area Franchisee, dan subfranchisee. Beberapa brand franchise tumbang karena menerapkan skema berbagi dengan 4 pihak ini.

Multi-Country Master Franchising

Salah satu bentuk Master Franchising yang kadang kita temui adalah pemberian hak Master Franchise untuk beberapa negara. Yang cukup umum adalah wilayah waralaba Singapura, Malaysia dan Indonesia sebagai satu kesatuan. Ada juga yang mendapatkan hak untuk negara Indonesia, Thailand, dan Malaysia.

Dalam memutuskan multi-country master franchising, tentu saja franchisor akan menilai kompetensi serta jaringan dan relasi bisnis dari kandidat multi-country master franchisee-nya.

Catatan: Multi-Country Master Franchise ini kadang disebut Regional Master Franchise, artinya ketika kita mendengar istilah Regional Master Franchise maka kita perlu melakukan konfirmasi ulang, regional ini multi-country atau area franchise (negara bagian, atau provinsi di bawah suatu negara yang sangat luas).

Tags:

Share:

image writer

Utomo Njoto

Senior Franchise Consultant

FT Consulting

Email: utomo.ft@gmail.com

Popular Post

Loading...Loading...Loading...Loading...
kalkulator