Home

/

Blog

/

Apa itu Master Franchise?

Apa itu Master Franchise?

image Apa itu Master Franchise?

Pernahkah anda terpikir bagaimana perusahaan sebesar dan sejauh McDonald’s, KFC, 7-Eleven, Burger King, dan Starbucks yang berasal dari AS mengelola keseluruhan gerainya? Padahal letaknya sangat jauh & jumlahnya amat banyak.

Well, salah satu jawabannya adalah master franchise.

“Master franchise adalah pihak yang menjadi perpanjangan tangan franchisor dalam menawarkan dan/atau menjalankan merek franchise di wilayah tertentu.”

Anda dapat menganggap master franchise adalah “franchisor-nya” wilayah tertentu atau mini franchisor. Hal itu karena, franchisor memberikan hak & kewajiban “khusus” kepada master franchise untuk menjadi cloning-an mereka.

Hak & Kewajiban Master Franchise

Master franchise berkewajiban menjalankan system & operational franchise seperti franchisor, meliputi recruiting franchisee, memberi support & pelatihan, mengkoordinir kegiatan marketing, dan sebagainya. Sebagai gantinya, master franchise berhak mendapatkan biaya-biaya yang seharusnya franchisee berikan ke franchisor seperti franchise fee, management fee/royalty fee/marketing fee, bahkan merchandising fee.

Selain franchisor diuntungkan karena sudah punya cloning-an dirinya di tempat yang sulit dijangkau dan sudah pasti meringankan pekerjaannya, franchisor juga berhak mendapat master franchise fee sesuai kesepakatan.

Karena kewajiban master franchise yang berat dan hampir sama dengan franchisor, maka franchisor harus benar-benar jeli dan teliti dalam memilih siapa master franchise-nya. Karena berbeda dengan memilih franchisee yang masih diperkenankan untuk pebisnis pemula, memilih master franchise haruslah mereka yang sudah berpengelaman dan kompeten. Jangan sampai franchisor memilih pihak yang hanya mengejar keuntungan saja dan tidak kompeten, hal tersebut tentu membahayakan perkembangan merek.

Master Franchise vs Area Deevelopment

Dalam pelaksanaannya, franchisor dapat memilih pengembangan merek di lokasi yang jauh dengan master franchise ataupun strategi area development. Pembeda utama diantara keduanya adalah subfranchising dan biaya.

Subfranchising diketahui adalah hak yang dimiliki master franchise untuk dapat menawarkan peluang franchise kepada masyarakat umum. Jika tidak menawarkan peluang franchise kepada masyarakat umum dapat kita sebut strategi area development.

Sementara itu, area development adalah strategi pengembangan franchise di mana adanya perjanjian kerja sama untuk memiliki lebih dari satu unit franchise (multi-unit franchise) antara franchisor dengan mitra di suatu wilayah (area developer). Hal ini adalah yang dilakukan oleh PT Rekso Nasional Food sebagai pemegang jaringan McDonald’s di Indonesia.

Selain persoalan hak subfranchising, perbedaan master franchise dan area development juga terletak pada struktur biaya. Area development diketahui memiliki struktur biaya yang lebih “ramping” karena laba usaha hanya dibagi ke dua pihak, yaitu franchisor dan area developer. Sementara master franchise dibagi ke tiga pihak, yaitu franchisor, master franchise, dan subfranchisee (franchisee dari master franchise).

Mengapa Perlu Strategi Master Franchise dan Area development?

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya jarak yang jauh, jumlah gerai, budaya yang tentunya memengaruhi “taste”, regulasi, bahasa, mata uang, sampai zona waktu turut menjadi pertimbangan penting dalam memilih strategi ini.

Selain itu, bagaimanapun juga pengembangan franchise harus diperkuat dengan pemahaman “lokal” yang kuat, sehingga merek dapat beradaptasi dengan baik. Seperti contoh McDonald’s Indonesia berinovasi dengan membuat menu nasi dan fried chicken yang sebelumnya tidak ada di McDonald’s asalnya.

Referensi

  • Finansialku
  • Franchise Info
  • Majalah Franchise

Tags:

Share:

image writer

Muhammad Rizki Achirlita

Admin

PT Klikfranchise Ekosistem Waralaba

Email: muh.rizkiachirlita@gmail.com

Popular Post

Loading...Loading...Loading...Loading...
kalkulator