Home

/

Blog

/

CRM, Strategi Loyalnya Customer

CRM, Strategi Loyalnya Customer

image CRM, Strategi Loyalnya Customer

Pernahkah Anda ketika selesai berbelanja online di suatu aplikasi e-commerce atau web marketplace, kemudian  menerima notifikasi berupa informasi pesanan Anda sedang diproses?, atau notifikasi berupa promo? Jika iya maka Anda telah terkena strategi CRM (Customer Relationship Management). Sebenarnya apa itu CRM? Mari kita simak penjelasan berikut!

Pengertian CRM

Dikutip dari Populix, CRM adalah strategi bisnis bagi perusahaan untuk mengembangkan usahanya di berbagai aspek dengan melakukan proses olah data pelanggan menggunakan bantuan aplikasi. Seiring dengan berkembangnya zaman, penggunaan CRM dibidang marketing semakin fleksibel dan dinamis sesuai target customer yang dituju.

Di era yang tech-savvy ini, untuk mengakomodasi kebutuhan CRM yang kompleks disediakan berbagai  tool CRM yang disebut e-CRM. e-CRM digunakan oleh beberapa perusahaan besar untuk mengetahui intensi, minat serta meningkatkan kepuasan pelanggan.

Berikut beberapa e-CRM yang dapat meningkatkan profit bisnis Anda:

  1. Salesforce
  2. Zoho
  3. SugarCRM
  4. HubSpot CRM
  5. Vtiger
  6. Freshsales
  7. Qontak

Dan sebenarnya masih banyak lagi tools CRM yang lain baik berbayar atau bahkan free services yang dapat Anda gunakan.

Hubungan Marketing Funnel Dengan CRM

CRM tidak bisa lepas dari Marketing Funnel, yang menjelaskan beberapa tahapan bagi audiens sebelum melakukan transaksi atau pembelian produk/jasa yang ditawarkan. Proses tahapan-tahapan inilah yang nantinya akan dideskripsikan lebih detail di Customer Lifecycle Journey

marketing funnel journey customer
Marketing Funnel tipe AIDA

 

Jika Anda perhatikan, gambar marketing funnel di atas merupakan marketing funnel tipe AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) yang sebelumnya pernah dibahas sebelumnya di artikel: Memahami Marketing Funnel Kurang Dari 5 Menit! Dalam gambar berbentuk corong tersebut, diketahui bahwa 1000 leads yang diperoleh nantinya akan terus berkurang sesuai dari intensi kebutuhan audiens. Nah, menjaga “intensi audiens” inilah yang harus dipertahankan agar audiens mau membeli produk Anda dengan cara membuat campaign.

Jadi, dalam bentuk marketing funnel di atas CRM berfungsi sebagai strategi campaign yang mampu mengkonversi traffic audience yang diperoleh hingga menjadi loyal customer.

Sistem Kerja CRM

Sistem kerja CRM seringkali digambarkan dalam bentuk diagram alur yang dikenal dengan Customer Lifecyle Journey. Pada dasarnya, proses tersebut terdiri dari 5 tahap, yaitu reach, acquisition, conversion, retention, dan loyalty. Singkatnya, Customer Lifecycle Journey dapat menguraikan secara lengkap langkah-langkah yang akan diambil pelanggan saat mereka masuk ke flow penjualan sesuai 5 proses yang sudah disebutkan. Ini tentu akan membantu tim marketing perusahaan dalam menentukan (decision making) campaign, produk, promo, dan konten apa yang sesuai dengan behavior dan kebutuhan pelanggan.

 

Customer Lifecycle journey untuk CRM
Customer Lifecycle Journey

 

Gambar di atas merupakan contoh simulasi siklus CRM perusahaan X (katakanlah) RedDoorz berupa flowchart yang saya buat, mari kita urai satu-persatu:

1. Awareness

Tahapan awareness disini merupakan salah satu proses dari Reach. Untuk mendapatkan Reach, tentu kita butuh traffic audience dari berbagai channel, seperti social media ads, Google ads, social media organic, dan blog. Umumnya untuk bisnis yang baru, menjalankan social media secara organik (feed Instagram, FB, artikel blog) sudah cukup untuk menarik calon customer apabila strategi konten Anda tepat dengan kebutuhan audience.

2. Consideration (Leads)

Reach menjadi tidak berguna apabila Anda tidak berusaha menggaet pelanggan (acquire). Oleh karenanya, dibutuhkan semacam ajakan atau call to action di iklan Anda. Pada gambar di atas tahapan consideration hingga leads merupakan proses dari Acquisition untuk memperoleh potential customer.

Berdasarkan gambar diatas, sebelum audience memasuki fase consideration, strategi perusahaan adalah dengan menjalankan ads berupa promo first time offer bagi audience yang belum mengenal RedDoorz. Setelah memasuki tahap consideration, audience baru akan mendapatkan push notification penawaran dari promo tersebut sehingga sebagian audience nantinya akan melakukan sign up dan menjadi leads (potential customer).

3. Buyer

Setelah menjadi leads (mengisi form nama, email, dll) audience pasti akan mendapatkan kiriman email berupa “welcome email” atau mungkin email yang berisi keuntungan apabila menggunakan aplikasi RedDoorz . Email-email tersebut berfungsi untuk mendorong audiens melakukan Conversion dan menjadi buyer.

Tahap ini mulai dibutuhkan yang namanya menjaga hubungan dengan pelanggan. Pastikan pelanggan puas dengan produk dan jasa Anda, pastikan Anda untuk meminta feedback dari pelanggan untuk meng-improve produk dan layanan Anda.

4. Loyal

Fase ketika audience sudah menjadi buyer atau new customer, dibutuhkan strategi marketing berkelanjutan untuk mendorong pelanggan tersebut melakukan transaksi kembali, proses inilah yang disebut Retention. Contohnya adalah seperti menawarkan membership subscription supaya mendapatkan penawaran promo terbaik dan email special offer untuk transaksi selanjutnya. Catatan, tentu dalam membuat campaign penawaran harus didukung dengan copy yang menarik dan sesuai interest pelanggan, jika tidak, tentu saja pelanggan akan tidak peduli dengan offer yang Anda berikan. 

Setelah pelanggan merasa tertarik dengan campaign retention yang ditawarkan dan merasa puas akan produk atau layanan yang Anda berikan, maka akan tercipta “Loyalty” dari customer. Loyalty akan sangat amat terasa penting karena akan membuat pelanggan tetap menggunakan produk Anda setelah melakukan konversi.

5. Churn Rate

Churn rate lebih dikenal sebagai pelanggan yang tidak melakukan aktivitas apapun terhadap produk dan layanan yang Anda tawarkan selama beberapa waktu lamanya. (tergantung jenis bisnis dan umumnya 3 bulan sejak transaksi terakhir). Tahapan ini sebenarnya terpisah dari 5 proses penting CRM yang sudah kita pelajari. Namun, churn rate sangat berguna sebagai database pelanggan yang pernah menggunakan atau melakukan transaksi di bisnis Anda.

Ketika pelanggan sudah tidak aktif, maka akan fatal apabila Anda hanya melepasnya saja. Ya, Anda harus melakukan pendekatan dengan treatment khusus untuk pelanggan yang sudah tidak terhubung dengan bisnis Anda. Seperti menawarkan fitur layanan baru, special offer, atau seperti kasus gambar diatas kita bisa menawarkan diskon re-book rooms untuk user yang pernah menggunakan aplikasi RedDoorz.

Itulah beberapa hal fundamental terkait penggunaan CRM sebagai strategi marketing yang ampuh untuk menciptakan sebuah loyalitas pelanggan. Selanjutnya mungkin kita akan membahas lebih advance dan spesifik terkait e-CRM dan media yang digunakan seperti SMS, email, push notif, dan WhatsApp. 

Jadi bagaimana? Apakah Anda telah menerapkan CRM untuk bisnis Anda?

 

Sumber: Startup Studio Indonesia

               Glints

               Hubspot

Tags:

Share:

image writer

Mohammad Darwis Ibrahim

Assistant Digital Marketing

PT Klikfranchise Ekosistem Waralaba

Email: darwisibrahim97@gmail.com

Popular Post

Loading...Loading...Loading...Loading...
kalkulator